
Inovasi Teknologi Dalam Pengembangan Pakaian Cerdas (smart Clothing) – Indramayu, – Pusat Inovasi Kota dan Komunitas Cerdas (PIKKC) Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar seminar bertajuk Inovasi Cerdas X dan Peningkatan TKDN dalam Membangun Indonesia Cerdas, bertempat di Aula Timur gedung ITB, Selasa (14/02). /2023) . ).
Seminar tersebut dihadiri oleh pemerintah provinsi, kabupaten/kota, akademisi dan organisasi dari seluruh Indonesia, melalui Tim Spesialis Masyarakat dan Sumber Daya Manusia Setda Indramayu Ahmad Budiharto, juga dihadiri oleh Bupati Indramayu Ahmad Budiharto. Direktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Anri Heriyanto dan Heru Susanto Diskominfo Tata Kelola Pemerintahan Elektronik Indramayu dan subkoordinator Pengembangan Aplikasi.
Dalam sambutannya, Presiden PIKKC ITB Suhono H. Supangkat mengatakan bahwa seminar ini diadakan untuk memberikan masukan dan media untuk bertukar informasi mengenai isu dan inovasi di antara akademisi, pemerintah, industri dan pelaksana smart city/kabupaten dan provinsi lainnya. grup yang menarik
Lebih lanjut Suhono menjelaskan, selain sebagai sarana bertukar informasi implementasi smart city, melihat potensi dan inovasi yang sesuai dengan perkembangan dan permasalahan kota serta memperkenalkan konsep dan inovasi Plug and Play untuk mendukung pelayanan smart city (SCCIC dan Industri).
Selain itu, kegiatan ini juga merupakan ajang mensosialisasikan rencana kegiatan Indonesia Smart City Rating (RKCI), Indonesia Digital Transformation Rating (RTDI) 2023, yang meliputi evaluasi Circular Economy, Utilities, Environment, Command Center dan lain-lain. mengimplementasikan smart X di Indonesia.
Sementara itu, Ahmad Budiharto yang menjadi salah satu narasumber mewakili penguasa Indramayu menjelaskan bahwa dalam mewujudkan smart city, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Indramayu menciptakan elemen 6 dimensi yaitu smart government, smart brand, smart lifestyle, smart society, lingkungan cerdas dan ekonomi cerdas _
Masing-masing elemen tersebut diimplementasikan melalui beberapa program unggulan antara lain Pelacakan Aset Daerah (LADA), Lebu Digital (LEDIG), Dokter Masuk Rumah (DOKMARU), Indramayu Digital Teaching Center (PADI), AYU TV CC, Indramayu Rapid Response (I- CETA). ), _Fish Tech Center, _ dan Gopald.
“Selain mendorong implementasi smart city atau kota pintar, berbagai program ini dihadirkan, namun tujuan utamanya adalah untuk memahami kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan daya saing daerah”, jelasnya.
Ahmad Budiharto menambahkan, pelaksanaan program tersebut tidak hanya dilakukan oleh dirigen Nina, namun melibatkan berbagai elemen perangkat daerah, dengan pelaku penting dan seluruh masyarakat.
“Berkat kerja nyata semua pihak untuk melahirkan program dan inovasi, mulai dari perangkat daerah, pemangku kepentingan utama dan seluruh masyarakat, kini Kabupaten Indramayu bisa mulai berkembang,” imbuhnya.
Secara terpisah, Nina Regenta menyampaikan terima kasih kepada PIKKC ITB yang telah memberikan kesempatan kepada Pemkab Indramayu untuk berbagi dengan narasumber lainnya mengenai kiat-kiat yang telah diterapkan untuk mewujudkan kota pintar.
Bupati Nina berharap, saran dan pengalaman Pemkab Indramayu menjadi pengetahuan dan bahan masukan bagi pelaku lain dalam membangun smart city untuk mewujudkan Indonesia cerdas.
Beliau mengucapkan terima kasih kepada PIKKC ITB yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk menjadi salah satu SDM bersama dengan SDM hebat lainnya, suatu kehormatan bagi kami.
“Kami berharap apa yang kami bagikan dapat memberikan manfaat bagi semua orang dalam mewujudkan smart city,” ujarnya. Inovasi terbaru bahan bangunan khusus. Banyak peneliti dan ilmuwan mempelajari pengetahuan di bidang bahan bangunan. Salah satu kontributor aktif di bidang bahan konstruksi. teknologi di bidang bahan bangunan adalah PUSKIM (Pusat Penelitian dan Pengembangan Rumah Tangga dan Permukiman).
Konsep material konstruksi yang dikembangkan Puskim menggunakan material yang tidak biasa, yaitu sesuatu yang dianggap remeh. Misalnya, mengubah sampah menjadi lumpur. Melalui inovasi tersebut, bahan bangunan yang diciptakan mampu mengurangi penggunaan sumber daya alam yang berlebihan. Berikut adalah beberapa konsep yang akan disajikan:
Katalis perengkahan sisa (RCC) merupakan residu dari pengolahan minyak mentah di dalam reaktor. Pemanfaatan limbah dalam bahan bangunan merupakan salah satu langkah untuk mengurangi pencemaran limbah. RCC Ini dikembangkan untuk dinding gedung bertingkat dan teknologi ini telah teruji. Bata beton ringan jenis ini memiliki perbandingan campuran 75% RCC, 25% pasir silika dan 1,6% foaming agent. Bata beton ringan ini memiliki kuat tekan n35 Kgf/cm2 dengan teknik pemuaian pengganti foaming agent. Gambaran umum jenis bata beton ini dapat dilihat pada Gambar 1.1.
Fly-Esh merupakan residu dari sisa pembakaran batu bara yang dihasilkan di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Pengolahan limbah batubara bertujuan untuk mengatasi permasalahan lingkungan yang timbul akibat berkembangnya industri yang menggunakan batubara sebagai energi. Pengolahan ini sudah diterapkan di beberapa daerah. Jenis produk yang dihasilkan memiliki proporsi campuran agregat (60% fly ash + 405 pasir). Jenis produk yang dihasilkan yaitu bata beton hollow dengan perbandingan pencampuran 1 semen = 8 agregat; Blok blok dengan perbandingan campuran agregat 1 semen = 6; genteng beton dengan perbandingan campuran 1 semen = 3 agregat; paving block dengan perbandingan campuran 1 semen = 4 agregat; batako padat dengan perbandingan campuran 1 semen = 10 agregat. Gambaran jenis komponen bangunan dapat dilihat pada Gambar 1.2.
Material konstruksi ini dikembangkan untuk memanfaatkan lumpur dari aliran Lapindo. Unit produksi dibangun dekat dengan lokasi lumpur. Bahan bangunan yang berasal dari lumpur ini adalah:
Beton Ringan Lusi (Request) merupakan komponen beton yang dibentuk dari lumpur Sidoarjo (Lusi), dengan semen Portland sebagai pengikatnya. Beton ini memiliki bobot yang ringan, kualitas sedang dan bentuk yang stabil. Agregat (kerikil, pasir dan abu) diperoleh dari lumpur Sidoarjo melalui proses pembakaran untuk mendapatkan material yang ringan, kuat, tahan terhadap temperatur tinggi dan lingkungan yang agresif. Dalam pembuatan agregat Lusi dapat ditambahkan abu batubara atau abu sekam padi sebagai bahan pengganti. Beton ini cocok untuk konstruksi yang membutuhkan ketahanan api, penyerapan suara dan suhu, ringan dan paparan garam sulfat dan klorida. Tujuan dan manfaat pembuatan Contain terkait dengan manfaat yang dapat diciptakan melalui teknologi ini. Berisi bertujuan untuk menghasilkan agregat ringan dan beton ringan untuk Lusi; Meningkatkan nilai guna Lusi, mengurangi dampak lingkungan dan mempromosikan pasokan bahan bangunan; Ini memberikan bimbingan teknis untuk pembuatan beton ringan Lusi. Manfaat melakukan Contain adalah mendukung pertumbuhan dan perkembangan agregat beton ringan Lusi dan program pengembangannya serta meningkatkan peluang bisnis. Hasil produksi beton ringan Lusi dapat dilihat pada Gambar 1.3.
Produksi dan hasil teknologi bahan bangunan polimer dan keramik terkait dengan hasil dan dampak yang dirasakan ketika menerapkan teknologi ini. Teknologi produksi bahan bangunan berbasis polimer dan keramik merupakan teknologi terapan. berupa unit produksi dan rumah. Contohnya adalah penggunaan material konstruksi dari bahan Lusi. Hasil yang dapat dihasilkan dari teknologi ini adalah pemanfaatan material Lusi sebagai bahan baku komponen konstruksi, untuk mengurangi dampak negatif semburan lumpur; Ketersediaan komponen konstruktif material Lusi yang dapat mendukung penyediaan material konstruksi untuk perumahan Kebaruan/keuntungan yang dihasilkan dari teknologi ini adalah formulasi baru terkait material agregat ringan dengan menggunakan material lumpur Sidoarjo. Selain itu, teknologi ini mampu mengurangi jumlah lumpur yang terakumulasi dengan menggunakan material lumpur Sidoarjo sebagai bahan bangunan alternatif. Penerima manfaat dari teknologi ini adalah:
Dengan perbandingan pencampuran 1 semen = 3 lambung = 1 pasir. Terakhir, bahan baku yang digunakan untuk genteng semen adalah pasir dengan perbandingan campuran 1 semen = 2 mortar = 1 pasir. Hasil penggunaan bahan semen LUSI dapat dilihat pada Gambar 1.4
Proses pembakaran dilakukan dan menghasilkan berbagai jenis produk, Lumpur Sidoarjo (70%) dan abu batubara (30%), sebanding dengan campuran agregat buatan, ubin keramik dan arang. Hasil penggunaan Lusi dengan proses pembakaran dapat dilihat pada Gambar 1.5.
Semen ini dikembangkan sebagai alternatif pengganti semen pozzolan untuk bangunan sederhana, terutama di daerah yang sulit diangkut, namun memiliki potensi kapur dan kapur. Teknologi ini dirintis penerapannya di Wamena, Nagrek dan Sukabumi. Bahan ini dipilih karena kelebihannya, yaitu:
Produk semen ini bersumber dari bahan baku berupa pozzolan dan slaked lime, dengan perbandingan pencampuran 1 kapur = 2 pozzolan. Bentuk semen kapur-pozzolana ditunjukkan pada Gambar 1.6.
Pengembangan bambu laminasi dilakukan untuk memberikan alternatif bahan bangunan pengganti kayu yang semakin sulit di pasaran, terutama untuk kayu kuat grade I.
Menggunakan bambu sebagai alternatif pengganti kayu dengan teknik laminasi ini bisa digunakan sebagai balok, kolom atau papan seperti kayu. Laminasi bambu ini dapat diaplikasikan pada hampir semua komponen konstruksi, kecuali atap. Misalnya pada gambar 1.7.
Sarang tawon adalah sejenis panel yang terbuat dari gabungan batang bambu (busaron) dan ruang manusia (
Bambu jenis ini merupakan hasil bambu yang sudah diratakan dan direkatkan dengan perekat organik. Teknologi ini sudah memiliki aplikator dan produknya telah diuji di bantaran sungai di Belanda. Berikut penjelasan dari Zephyr Bamboo ini. Jenis bahan yang digunakan adalah batang bambu, potongan bambu, ijuk/selubung, potongan dan angin. Bahan perekat UF, PF, MF dan
, dll. Selain itu, produk yang dihasilkan adalah panel bambu, balok bambu dan struktur serta dinding bangunan dan pintu air (lihat Gambar 1.9).
Inovasi pengembangan mobil bambu ini dilakukan untuk melestarikan kearifan lokal masyarakat dan mengembangkan bahan bangunan lokal yang ramah lingkungan. Bambu merupakan tanaman cepat tumbuh yang tersebar luas di seluruh Indonesia yang memiliki potensi untuk berkembang dengan baik. Oleh karena itu, inovasi ini bertujuan untuk meningkatkan performa, efisiensi dan keawetan pagar bambu untuk digunakan masyarakat.
Desain genteng bambu yang inovatif biasanya memiliki bentuk yang sama dengan genteng konvensional. Namun, dari segi angka