
Wisata Alam Di Taman Nasional Baluran: Menikmati Pesona Alam Savannah Dan Hewan Liar – Taman Nasional Baluran, nama ini membuat saya penasaran begitu pertama kali melihat acaranya di TV saat masih duduk di bangku SMA. Nonton acaranya ada rasa bangga dihati, ternyata gak perlu jauh-jauh ke afrika lho, bisa lihat hewan yang hidup di alam liar, ada juga di indonesia.
Dulu, jika ada acara TV tentang satwa liar, sebagian besar lokasinya ada di Afrika. Jika ingin melihat satwa liar di Indonesia, maka tempat terdekat dari rumah saya dari Klaten adalah Gembira Loka di Jogja atau Taman Jurug di Solo.
Jadi, wajar jika setelah menonton pertunjukan tersebut, Anda sudah memiliki keinginan untuk mengunjungi Taman Nasional Baluran suatu hari nanti. Lihat langsung, tidak lagi melalui layar TV.
Keinginan itu akhirnya terkubur lama, sibuk dengan studi, dan sebagai siswa kelas bawah, tidak ada uang untuk piknik. Fakta bahwa kami dapat membayar pensiun setiap tahun tepat waktu dan cukup untuk biaya makan sehari-hari sudah sangat disyukuri.
Lulusan perguruan tinggi, tidak lama pergi bekerja. Kemudian sibuk bekerja, di masa depan bersama anak-anak. Kami merencanakan road trip 2020 ke Bali dan kami berhenti di Baluran tetapi pandemi melanda. Taman Nasional Balurani juga tertutup untuk umum.
Saya akhirnya sampai di sana pada bulan Oktober 2022, saat saya ditugaskan di salah satu sekolah profesi unit unggulan Situbondo. Setelah bekerja, ada waktu setengah hari untuk singgah di Taman Nasional Balurani sebelum kembali ke Malang.
Taman Nasional Balurani merupakan salah satu taman nasional Indonesia yang terletak di kabupaten Banyuputih tepatnya di Jalan Raya Banyuwangi – Situbondo Km. 35 Wonorejo, Banyuputih – Situbondo, Jawa Timur. Jika Anda bepergian ke Banyuwangi, pasti melewati rute ini.
Cagar alam dengan ekosistem asli dikelola dengan sistem zonasi. Taman Nasional Balurani digunakan untuk penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, penunjang pertanian, pariwisata dan rekreasi.
Pada tanggal 6 Maret 1980, bertepatan dengan perayaan Kongres Dunia Taman Nasional di Bali, kawasan Baluran dimasukkan sebagai salah satu dari lima kawasan yang ditetapkan Menteri Pertanian sebagai taman nasional dengan luas ± 25.000 hektar .
Setelah sholat dzuhur dan makan siang, rombongan kami menuju Baluran. Kami dari Banyuputih, butuh waktu sekitar 1 jam untuk mencapai taman nasional ini. Jalur Banyuputih – Banyuwangi didominasi oleh hutan jati, sehingga hanya ada deretan pohon jati di kanan kirinya.
Di kawasan hutan jati ini, tidak semua operator telepon seluler memiliki sinyal. Truk dari dan ke Bali mendominasi pengemudi di kawasan ini. Sepanjang jalan kami berpapasan dengan beberapa rombongan truk yang berhenti, ada yang terlihat santai, ada pula yang bermasalah dengan kendaraannya. Di luar kawasan terbangun, kekompakan para sopir truk terlihat jelas. Jika ada yang bermasalah, yang lain siap membantu.
Beberapa kera terlihat duduk di pinggir jalan, sisa-sisa wadah makanan bekas terlihat, menandakan pengguna jalan sedang memberi makan monyet.
Beberapa kali kami juga menjumpai sekumpulan sapi yang dilepasliarkan ke alam liar. Dia bahkan berhenti sekali dan membiarkan sapi-sapi itu menyeberang jalan. Sepertinya tidak ada gembala. Namun dia mengatakan bahwa untuk saat ini dia aman, sapi-sapi itu belum hilang.
Menjelang ujung kawasan hutan jati, kita keluar jalur utama, belok kiri. Masuk melalui gerbang bertanda Taman Nasional Balurani. Ada bangunan yang sepertinya kantor administrasi taman, tempat parkir, beberapa bus wisata. Kami berhenti sejenak di sini untuk membeli tiket masuk ke kawasan taman nasional.
Harga tiket untuk turis lokal 5 ribu rupiah, sedangkan untuk turis mancanegara 150 ribu rupiah. Perbedaannya sangat besar ya!
Setelah mendapatkan tiket, kami kembali ke mobil dan melanjutkan memasuki area tersebut. Masih ada sekitar 17 km lagi untuk mencapai Savannah Bekol.
Savana di Bekol, inilah yang menjadi daya tarik taman tersebut. Lahan seluas 10.000 hektar ini merupakan habitat alami bagi 715 spesies tumbuhan, 28 spesies mamalia, 234 spesies burung, dan 358 spesies ikan.
Pasalnya, saat pengunjung memasuki kawasan Taman Nasional Baluran, mereka akan terhanyut dengan suasana ala Afrika. Indah, luas, kaya dan misterius.
Kami menikmati keindahan sabana Bekol dari dalam mobil dengan kecepatan rendah. Kerbau basah kuyup di beberapa kubangan, terlihat gerombolan rusa. Kami kebanyakan bertemu monyet. Dari waktu ke waktu belibis akan terlihat melintasi jalan yang kami lalui.
Ada beberapa spot foto yang menarik di Savannah Bekol. Walaupun tidak banyak pengunjung, kami juga menyempatkan diri untuk turun dan mengabadikan kunjungan kami disini.
Saat itu, ada juga pengunjung yang sedang melakukan pemotretan prewedding. Biaya partisipasi untuk kegiatan khusus tersebut berbeda. Itu tidak menggunakan harga tiket reguler. Daftar harganya seperti ini.
Setelah berfoto, kami kembali ke mobil. Cuaca yang hangat membuat kami menjelajahi jalur yang ditawarkan. Selain itu, saya juga takut berjalan di sabana. Tiba-tiba takut bertabrakan dengan banteng dan lumpuh. Cukup menemukan bingkai kepala banteng yang tertata rapi dan menjadi spot foto.
Sesampainya di sana, Situbondo sudah lama tidak hujan. Musim kemarau panjang, cuaca panas mengeringkan rumput. Warna coklat mendominasi zona savana. Jika Anda datang ke sini saat musim hujan, bisa dibayangkan kehijauan yang segar kemana-mana mata Anda memandang.
Ada juga penginapan di kawasan Savana. Jadi yang ingin menginap di tengah alam bisa menginap disini, menikmati sarapan pagi dan kesempatan melihat satwa liar dari jauh.
Namun sesampainya di sana, area penginapan tampak sepi. Pagar depan juga ditutup dan polisi juga tidak bisa dimintai keterangan. Mungkin dia belum menerima tamu.
Saat senja, pasti akan ada pemandangan indah Savana Bekol. Apalagi jika pandangan diarahkan ke barat, ke arah Gunung Baluran. Matahari terbenam di balik gunung Baluran, sangat indah.
Kami berharap Taman Nasional Balurani tetap terjaga. Bisa menjadi pusat penelitian dan bahan ilmuan, juga bisa menjadi tujuan wisata edukasi bagi anak cucu kita.Jakarta Baluran merupakan salah satu taman nasional Indonesia yang memiliki sejuta pesona. Terletak di Kabupaten Situbondo, taman nasional ini menawarkan beberapa tempat menarik untuk menikmati alam.
Taman Nasional Balurani khususnya sangat terkenal dengan sabananya, Bekoli dan Semiangi, yang sama eksotisnya dengan sabana Afrika. Hal ini membuat Sabana Bekol mendapat julukan Afrika-nya Jawa Timur.
Selain sabana, Anda juga bisa menikmati pemandangan berbeda di taman nasional ini. Kunjungan ke Taman Nasional Baluran merupakan paket lengkap untuk menikmati alam. Di taman nasional ini Anda bisa berjalan melewati hutan yang indah, pantai yang indah, dan sabana yang luas.
Di Taman Nasional Baluran, Anda bisa menikmati kehijauan Hutan Cemara. Sesampainya di Taman Nasional Baluran, Anda akan disuguhi pemandangan hutan yang serba hijau ini.
Evergreen Forest merupakan hutan rindang dengan banyak pepohonan di sepanjang jalur yang membentuk terowongan. Di hutan ini Anda juga akan menjumpai hewan liar mulai dari ayam hutan, rusa hingga monyet.
Setelah melewati hutan yang selalu hijau, pengunjung disuguhi hamparan sabana eksotis yang luas. Savanna di Baluran mendominasi lokasi taman nasional ini. Hal ini membuat Sabana Baluran seperti Afrika di Pulau Jawa.
Bekol Sabana adalah rumah bagi rerumputan, pepohonan, dan berbagai satwa liar yang hidup bebas. Bekol didominasi oleh tanaman Acacia nilotica yang berubah menjadi hijau pada musim hujan dan menguning pada musim kemarau.
Di Manting dan Air Kacip Anda akan menemukan sumber air yang tidak pernah kering sepanjang tahun. Manting dan Air Kacip juga merupakan habitat asli macan tutul di taman ini. Pengunjung ke lokasi ini harus mematuhi peraturan keamanan yang berlaku.
Selain wisata alam, Taman Nasional Balurani juga menawarkan wisata sejarah. Di dekat pintu masuk Taman Nasional Balurani terdapat sebuah gua Jepang. Gua ini terletak tepat di depan kantor Taman Nasional Baluran.
Selain hutan dan savana, Taman Nasional Balurani juga memiliki pantai yang indah. Pantai Bama merupakan destinasi utama Taman Nasional Balurani. Sebagai pantai kawasan lindung, Bama merupakan habitat alami kera abu-abu ekor panjang dan burung langka asli Jawa Timur.
Keunikan lain dari pantai Bama adalah sebagian lokasinya dikelilingi oleh hutan bakau. Di pantai ini, pengunjung bisa snorkeling dan menikmati rimbunnya hutan bakau di sepanjang boardwalk.
Pantai Balanan masih menjadi bagian dari Taman Nasional Baluran. Pantai ini memiliki pasir yang putih bersih. Di sini kamu bisa melihat terumbu karang dengan sangat jelas karena airnya yang sangat jernih. Pantai Balanan dikelilingi pepohonan dan bebatuan yang berdiri kokoh.
Pantai Bilik atau Pantai Bilik Sijile merupakan destinasi yang tidak boleh dilewatkan saat berkunjung ke Taman Nasional Balurani. Pantai Bilik merupakan pantai tanpa ombak. Ini membuat pantai Bilik menjadi pantai tenang yang indah.
Gelombang menutupi sebidang tanah, dan pemandangan matahari terbenam yang ditutupi oleh hutan bakau Gunung Baluran menjadikan Pantai Bilik lebih seperti sebuah danau daripada pantai.
* Fakta atau tipuan? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang disebarluaskan, hubungi WhatsApp di 0811 9787 670 dengan memasukkan kata kunci yang diinginkan.
Biografi dan Biografi Tina Turner, Meninggal di Usia 83, Pasang surut Karir dan Kehidupan Ratu Rock n Roll SITUBONDO || Terletak bersebelahan dengan Desa Wisata Wonorejo dan Desa Sumberwaru, Taman Nasional Balurani merupakan salah satu destinasi wisata internasional terpenting dan legendaris di Kabupaten Situbondo. Mencapai gerbang Taman Nasional Balurani berjarak sekitar 53 kilometer sebelah timur pusat kota atau membutuhkan sekitar 60 menit perjalanan darat.
Taman Nasional Baluran merupakan salah satu taman nasional tertua di Indonesia. Tidak jarang banyak wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik datang untuk menikmati keindahan alam liar daerah ini. Reputasinya sudah dikenal sejak zaman penjajahan Belanda, karena menurut sejarah dan informasi dari teman-temannya